Mengenang Riwayat Pembangunan Mesjid Akbar Baiturrahman Painan
- Mar 18, 2025
- Kompasnagari.kim.id
- Informasi Umum, Resiliensi, Agama, Adat & Budaya

Laporan : Haridman
Bila anda ke Painan, Pesisir Selatan, maka selepas tugu Ilyas Ya'koub sekitar 500 meter keselatannya akan ditemui sebuah mesjid megah. Lokasinya tepat di depan Makodim 0311 Pessel atau di samping lapangan Pelti. Sarana ibadah itu memiliki nama Mesjid Akbar Baiturrahman dengan taman yang luas. Bagaimana proses berdirinya mesjid itu berikut laporannya.
Ide pembangunan masjid ini ada pada masa kepemimpinan Bupati Pessel Nasrul Abit, suatu ketika terbersit ide untuk membangun sebuah mesjid representatif di tengah kota Painan. Masjid tersebut berada ditepi jalan utama sehingga masyarakat yang bepergian jauh bisa singgah dan beristirahat sekadar melepas penat. Namun ide tersebut beberapa waktu hanya tersimpan dalam ingatan. Kota Painan dari sisi jumlah mesjid dan mushala terasa sudah memadai.
Ide tersebut terus muncul berulang-ulang, bahkan beberapa kali Nasrul Abit bermimpi berada disebuah lokasi yang indah dan nyaman. Lokasi itu disebuah daerah yang memiliki sebuah mesjid yang megah dan asri. Bangunannya kokoh, menaranya setinggi langit. Disekilingnya ditumbuhi tanaman yang rimbun dan lebat. Banyak orang datang untuk beribadah. sambil melepas penat. Bahkan anak-anak dengan riang bermain bersenda gurau diseputar taman.
Namun untuk merealisasikan mimpi itu tidak perlu membalik telapak tangan, karena biaya yang dibutuhkan sangat besar dan tentu jika itu dibebankan kepada APBD maka akan menyebabkan urusan wajib yang membutuhkan penanganan segera akan terganggu. Namun bukan berarti tidak bisa, karena untuk sebuah pegangan yang besar kita harus memelihara mimpi.
Kehadirian sebuah mesjid representatif di pusat kota tentulah sebuah mimpi yang bagi saya perlu direalisasikan namun tentu membutuhkan dukungan banyak pihak, ide itupun bergulir dalam wacana pro dan kontra. Disatu sisi ada asumsi yang menyebutkan ide tersebut terlalu muluk karena dari sisi jumlah mesjid dan mushala untuk kota painan dan sekitarnya terasa sudah memadai. Sehingga pembangunan sebuah mesjid lagi akan berimbas pada mesjid lain.
Sementara ada juga pihak yang menyokong karena Painan sebagai sebuah kota wajib memiliki sebuah mesjid yang nanti tidak hanya sebagai pusat peribadatan tetapi juga sebagai taman bermain warga kota, karena memiliki areal yang startegis bagi warga untuk beristrirahat, juga untuk masyarakat yang melakukan perjalanan jauh.
Seiring berjalannya waktu mujur tidak dapat diraih malang tidak bisa ditolak, dengan sekecab mata jika Allah berkehendak terjadi gempa dahsyat dan luar biasa. Korban berjatuhan, nyawa, harta dan air mata tidak terperikan, situasi betul-betul sulit dan darurat. Ditengah kepungan masalah sebagai seorang pemimpin Nasrul Abit harus mencari solusi segera, tetap dan sigap.
Alhamdulillah, korban dapat ditangani segera, bantuan makanan, sandang dan perumahan dapat disalurkan dengan baik. singkat cerita kehidupan beringsut pulih, masyarakat mulai beraktivitas dan beberapa waktu kemudian semuanya kembali normal, seperti sediakala. Kecuali sikap awas terhadap bencana.
Sejak peristiwa gempa baik gempa periode pertama 2007 maupun gempa 2009 yang ternyata masih menyisakan trauma, terlebih informasi akan adanya gempa yang lebih dahsyat yang bakal melanda negeri terutama disisi barat pantai Sumatera, membuat masyarakat dan pemerintah waspada berlipat ganda.
Karenanya saya dibanyak kesempatan sudah memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk bersabar dan bertawaqal kepada Allah, karena yang namanya bencana mutlak hak Allah dan tidak satu kuasapun yang bisa menentukan. Termasuk kecanggihan teknologi.
Untuk antisipasi dan jaga-jaga pemerintah daerah membuat lokasi evakuasi, jalan evakuasi dan sarana evakuasi, seperti jalan dan penunjuk arah serta lokasi ketinggian baik perbukitan maupun shelter yang sengaja disiapkan. Agar ketika terjadi kondisi darurat masyarakat bisa segera memanfaatkan lokasi tersebut.
Atas bantuan pemerintah pusat dan partisipasi banyak pihak hingga saat ini banyak bangunan yang didirikan berfungsi ganda, disamping sebagai sarana umum untuk pendidikan dan ibadah bisa juga digunakan untuk shelter. Konsep ini merupakan solusi cerdas agar fungsi bangunan kian maksimal.
Salah satu bangunan itu adalah masjid. Maka kemudian ide pembangunan Mesjid yang lebih representatif terus digulirkan. Jika semula masih sebatas wacana kemudian berkembang menjadi sebuah konsep yang melahirkan perencanaan dan akhirnya singkat cerita dapat dibangun secara bertahap memanfaatkan dana tahun jamak.
Tidak mudah memang merealisasikan sebuah cita-cita besar ini karena anggaran yang akan diserap sangat besar sementara kemampuan keuangan daerah yang terbatas ditengah desakan dan tuntutan pembangunan berbagai sektor tidak boleh abai. Namun sekali lagi tim bekerja sungguh-sungguh menyusun design dan master plan pembangunan, mengkomunikasikan dengan legislatif dan menggodok anggaran sehingga kerja besar itu dimulai.
Sekali lagi saya terbiasa memelihara mimpi besar, karena saya yakin setiap orang yang punya mimpi besar dia akan termotivasi merealisasikannya. Syarat mimpi itu realistis dan bisa direalisasikan. Maka pembangunan mesjidpun dimulai dengan dukungan legislatif karena memang seluruh anggaran bersumber dari APBD.
Tanpa mengabaikan sektor lain, seperti kesehatan, sektor pendidikan dan sektor utama lainnya, maka pembangunan masjid pelan-pelan tapi pasti terus dilakukan, menggunakan anggaran tahun jamak.
Saya tidak pernah membayangkan mesjid akan berdiri dan berfungsi secepat ini. Hanya dalam beberapa tahun saja masjid akhirnya dapat dimanfaatkan untuk kepentingan umat, Alhamdulillah, walaupun disana sini masih banyak kekurangan, tetapi saya yakin seperti asumsi umum bahwa mesjid tetaplah rumah yang tidak pernah sudah. Artinya sepanjang umat masih memanfaatkan mesjid maka pembangunan mesjid tidak boleh berhenti.
Kini mesjid Akbar Baiturrahman berdiri megah ditengah kota. Jemaah datang berbondong memenuhi ruangan luas berlantai dua. Empat tonggak besar berdiri kokoh, dinding berukir huruf arab, dan partisipasi untuk kelengkapan masjid mengalir deras.