Rabana Dikia Lengayang Diambang Punah
- Feb 14, 2025
- Kompasnagari.kim.id
- Atraksi Wisata, Agama, Adat & Budaya

KOMPASNAGARI.KIM.ID-Perubahan masa telah menggerus banyak tradisi dan seni lama di Nagari Kambang dan Lakitan Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat. Bertahannya sebuah tradisi sangat tergantung pada pekerja tradisi dan penikmatnya. Salah satu yang telah tergerus adalah rebana dzikir dalam bahasa lokal rabana dikia.
Tradisi rebana dzikir di Lengayang hanya dipertahankan beberapa orang tua saja, itupun jumlahnya sedikit sekali. Pelestari tersebut diantaranya yang bisa ditemui adalah Abu Samah (74). Abu samah sudah tampak ringkih dimakan usia. Ia biasanya ber-rebana dzikir disurau - surau tua, misalnya di Suaru Gadang Talang TS atau ditempat - tempat yang sudah disepakati atau main ketika memenuhi undangan tertentu.
Abu Samah kepada KOMPASNAGARI.KIM.ID menyebutkan, ketika anggota rebana masih lengkap, menabuh rebana dan membaca selawat biasanya dilakukan setelah shalat isya. "Membaca selawat diiringi tabuhan rebana maka bisa selesai pada saat akan menjelang subuh," katanya.
Kini memang kegiatan ini tidak bisa kami lakukan lebih sering mengingat kondisi kami anggota rebana dikia sudah tua - tua. Pewaris dan pelestari kesenian rabana dikia (rebana zikir - red) di Kecamatan Lengayang tidak ada lagi. Rabana dikia yang ia warisi dari gurunya itu kini telah berada diambang kepunahan.
Di Lengayang sendiri gup rebana dikia dan masih eksis adalah klompok yang dikelolanya. Ia mengaku memiliki beberapa teman lainnya dalam menjalankan kegiatan rabana dikia. Mereka akan berkumpul jika ada undangan untuk tampil. Sementara dikecamatan lain tidak pula terdengar kelompok kelompok rabana lainnya. "Rabana dikia kini sudah diambang punah. Tidak ada lagi generasi setelah saya yang mau melanjutkan kesenian yang berasal dari timur tengah tersebut," katanya di Aie Janiah Lakitan Utara.
Ia sendiri belajar kesenian tersebut semenjak umur 15 tahun. Semasa ia belajar memang peminat rabana dikia tergolong banyak. Ketika itu menurutnya tidak kurang dari 30 orang yang sama sama belajar ke gurunya Maridun. Namun ditengah perjalanan, mereka yang bertahan hingga perguruan selesai hanya beberapa orang saja. "Menjadi penerus kesenian rabana dikia butuh ketulusan dan keseriusan, ia tidak bisa dipaksakan karena kesenian ini membutuhkan keterampilan lain selain menabuh kendang. Misalnya keterampilan membaca tulisan arab," katanya.
Belum lagi menurutnya, penabuh rebana dikia juga mahir membaca kitab barzanji dan memaknainya. Oleh karena butuh keterampilan, maka tidak banyak yang berahan menekuni kesenian rabana dikia. Kini di Lengayang sendiri menurutnya, tidak satupun generasi muda yang tertarik untuk melanjutkan kesenian ini.
"Generasi kami tinggal beberapa orang saja. Itupun sering terkendala dengan kondisi kesehatan tubuh. Bahkan bila ada permintaan untuk tampil, grup kami tidak bisa menyelesaikan barzanji hingga tamat. Persoalannya adalah kondisi tubuh tadi," katanya.
Sementara Abu Samah menjelaskan, persoalan lain yang sedang dihadapi rebana dikia saat ini selain regenerasi adalah soal makin berkurangnya peminat rebana ini. "Rata rata penikmat rabana dikia adalah kaum tua. Tidak seberapa dari kalangan muda, kalaupun ada hanyalah mereka yang ingin melihat dan melakukan penelitian," katanya.
Pendengar atau penikmat rabana dikia juga dituntut mampu menterjemahkan barzanji yang dilagukan. Oleh karena itu, tidak banyak pula orang yang mengerti ketika rabana dimainkan.
Dijelaskan Samah, untuk tampil maksimal, maka rabana dikia memerlukan empat orang personil. Dengan empat orang personil tersebut akan merlahirkan improvisasi dan suara yang lebih berwarna. Begitu pula dengan animo penonton, akan lebih menarik bila jumlahnya lebih banyak . "Dan yang terpenting menurutnya, dengan jumlah empat orang, maka beban untuk menyelesaikan kitab barrzanji lebih ringan dan mudah. Barzanji bisa diselesaikan hingga dua malam. Namun tidak jarang saya hanya tampil dengan dua personil saja. Misalnya bila ada anggota yang berhalangan untuk hadir," katanya lagi.(Haridman)