Presma UIN IB Padang Soroti Kinerja Kementerian Agama dalam Penyelenggaraan Haji 2025

  • Jun 27, 2025
  • Kompasnagari.kim.id
  • Agama, Adat & Budaya

KOMPASNAGARI.KIM.ID-Proses pelaksanaan ibadah haji tahun 2025 telah usai, namun meninggalkan sejumlah catatan kritis dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang, Hidayatul Fikri, yang menyoroti berbagai persoalan dalam pelayanan jemaah haji tahun ini.

Dalam pernyataannya, Hidayatul Fikri menyampaikan apresiasi terhadap sebagian petugas haji yang telah bekerja keras di lapangan. Namun, ia juga menegaskan bahwa secara umum Kementerian Agama dinilai gagal dalam menjamin kenyamanan dan kelancaran ibadah para jemaah.

“Kami mengapresiasi beberapa upaya, tapi ada catatan yang sangat krusial yang menunjukkan kegagalan mendasar di masa mendatang,” ujar Fikri di Padang, Kamis (26/6/2025).

Ia menyebut beberapa persoalan utama yang terjadi selama puncak haji, seperti kepadatan yang luar biasa di Arafah dan Mina, fasilitas sanitasi yang memprihatinkan, serta manajemen transportasi yang dinilai kacau dan membingungkan jemaah.

“Ini bukan sekadar kelalaian, tapi bukti nyata dari kegagalan koordinasi dan perencanaan yang parah dari Kementerian Agama selama pelaksanaan haji,” tegasnya.

Fikri mendorong dilakukannya evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggaraan haji tahun ini, dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk jemaah haji itu sendiri. Ia menekankan pentingnya tindak lanjut yang serius terhadap semua laporan dan keluhan yang muncul dari lapangan.

“Keluhan-keluhan ini mencerminkan kurangnya persiapan, minimnya mitigasi masalah, dan lemahnya profesionalisme di lapangan,” katanya.

Selain itu, Fikri juga menyinggung persoalan transparansi dalam pengelolaan dana haji yang menurutnya masih minim akuntabilitas. Ia menilai masyarakat, terutama calon jemaah, berhak mengetahui bagaimana dana mereka dikelola dan dialokasikan.

“Kurangnya keterbukaan di sektor ini menimbulkan kecurigaan dan ketidakpercayaan publik yang serius,” ujarnya.

Sebagai solusi, Fikri mendorong pemerintah, khususnya Kementerian Agama, untuk berinovasi dalam peningkatan pelayanan haji, termasuk dengan pemanfaatan teknologi digital serta peningkatan kualitas sumber daya manusia petugas haji.

“Ibadah haji adalah impian setiap Muslim. Maka negara harus hadir sepenuhnya untuk memastikan jemaah dapat beribadah dengan nyaman dan khusyuk, tanpa terbebani oleh masalah yang seharusnya bisa dicegah,” pungkasnya.(KIM)