Pengelola Desa Wisata Perkenalkan Deta Silek Khas Amping Parak kepada Wisatawan
- May 18, 2025
- Kompasnagari.kim.id
- Desa Wisata

KOMPASNAGARI.KIM.ID-Desa Wisata Amping Parak memperkenalkan deta khas silek Pasisia kepada wisatawan. Deta ang merupakan penutup kepala laki - laki Minangkabau itu memiliki perbedaan bentuk dan cara pasang disetiap nagari.
Ketua Sanggar Seni Tradisional Lembak Tuah Nofrizon Wendra Sabtu (17/5/2025) mulai memperkenalkan deta khas silek dari Amping Parak Pesisir Selatan kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Mahmud Yunus Batusangkar saat melakukan studi lapangan ke Desa Wisata Amping Parak.
Menurut Nofrizon, deta khas pesilat Amping Parak perlu masuk menjadi bagian dari penyambutan tamu ke Amping Parak. "Tujuannya agar deta silek Amping Parak bisa dikenal orang termasuk anak muda Amping Parak," katanya.
Menurut Nofrizon, deta Amping Parak memiliki bentuk yang khas. Pemasangan deta Amping Parak harus manual dengan dua lilitan di kepala dan tiga lipatan di depan. Kemudian di bagian atas menyerupai telinga harimau dan bentuk bagian depan dan belakang tampak datar.
"Idealnya deta Amping Parak kain segi empat berwarna gelap, namun sekarang untuk mendapatkan warna tersebut sekarang sudah sulit, namun kita dapat menggantinya dengan bahan deta lain. Tapi yang penting bentuk saat dipasang di kepala tetap mengikuti desain deta Amping Parak," katanya.
Nofrizon menjelaskan, deta sebetulnya memiliki banyak fungsi misalnya untuk tutup kepala, fashion dan ada yang lebih penting dari itu yakni deta berfungsi sebagai senjata. "Pada situasi mendesak deta akan digunakan untuk senjata oleh para pesialat," ungkapnya.
Pengenalan deta khas Amping Parak itu dihadapan peserta studi lapangan sebanyak 65 orang mahasiswa dari Program Studi Pariwisata Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dan satu orang dosen pembimbing.
Studi Lapangan Berjalan Lancar
Sementara itu kegiatan Studi Lapangan UIN Batusangkar berjalan lancar. Rombongan disambut Wali Nagari Amping Parak dan pengelola Desa Wisata Amping Parak beserta bundo kanduang setempat. Penyambutan diawali dengan ucapan selamat datang kepada rombongan. Kemudian Nofrizon Wendra Ketua Sanggar Seni Lembak Tuah bertindak sebagai pemasang deta kepada perwakilan rombongan.
Dalam kesempatan itu Arie Dosen Pembimbing kegiatan tersebut mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian ke masyarakat sembari mahasiswa mengamati dan belajar tentang pengelolaan desa wisata. "Sehingga antara teori yang diperoleh mahasiswa dapat di bandingkan dengan aplikasi dilapangan," katanya.
Selanjutnya, Ketua Pokdarwis LPPL Haridman mnyebutkan, pada kunjungan UIN pihaknya menyiapkan roundown acara. "Mulai dari penyambutan hingga kegaiatan dilapangan selama satu hari," katanya.
Menurut Haridman, untuk memberikan pengalaman baru pengelolaan desa wisata maka para mahasiswa diajak untuk kunjungan pada lima lokus ang bersentuhan langsung dengan desa wisata. "Lakus yang dikunjungi selama di Desa Amping Parak adalah kelembagaan, homestay, resiliensi, ekonomi kreatif dan daya tarik wisata di Desa Wisata Amping Parak," katanya.
Setelah kunjungan lapangan, kegiatan selanjutnya adalah diskusi membahas hasil kunjungan. Mahasiswa mengaku sangat teredukasi dengan kunjungan ke Desa Wisata Amping Parak. "Kami dapat wawasan baru dari kegiatan seperti ini," ungkap Nesa. (Edy Jambak)