Nagari Sungai Pulai Dibangun Berbagai Suku Bangsa

  • Mar 18, 2025
  • Kompasnagari.kim.id
  • Informasi Umum, Atraksi Wisata, Agama, Adat & Budaya

Laporan : Haridman

Banyak suku bangsa yang bermukim di sebuah nagari tidaklah menjadi alasan untuk tidak bersatu. Bahkan, etnis dan budaya beragam menyebabkan suatu kawasan berkembang. Hal ini bisa kita saksikan di Silaut. Salah satu contohnya adalah Nagari Sungai Pulai, Silaut, Kabupaten Pesisir Selatan. Nagari ini didiami banyak etnis, misalnya Minang, Jawa, Sunda, Madura, Batak dan lain lain. Bisa dikatakan nagari ini adalah miniaturnya Indonesia di Pessel.

Masyarakat disana dapat hidup dalam satu nagari meski berasal dari berbagai suku bangsa. Tidak ada keributan. Bahkan mereka saling bantu dalam banyak hal, mulai perhelatan baik maupun kematian.

Pasa masa awal berdiri nagari, nagari ini berkat gotong royong berhasil mendirikan Kantor Walinagari. Bahkan dana  swadaya pembangunan kantor pemerintah itu sekitar 85 persen dari total biaya. Pembangunan Kantor Walinagaripun hanya berlangsung singkat yakni  selama setahun.

Pujiono tokoh masyarakat, yang juga mantan walinagari setempat mengatakan, semangat untuk memberikan swadaya oleh masyarakat disini sangat tinggi, itu terbukti dengan adanya pembangunan tersebut. Untuk pembangunan ini, sumbangan warga terkumpul Rp170 juta lebih. Sementara dari dana DAUN hanya Rp29 juta pada tahun 2012 lalu.

"Pembangunan telah dimulai awal tahun 2012 lalu, tepatnya setelah walinagari pemekaran terpilih dan dilantik. Saat itu saya ditarget oleh bupati untuk segera membangun Kantor Walinagari agar pelayanan dan wibawa   pemerintah terjaga," katanya menjelaskan.

Disebutkannya, semenjak peletakan batu pertama, panitia dan maysarakat disini berupaya untuk mengumpulkan material dan percepatan pelaksanaan pembanguanan. "Alhamdulillah, berkat kerjasama itu, kami bisa merampungkan pembangunan             gedung ini setahun kemudian," katanya.

Di masa kepemimpinan Bupati Nasrul Abit, Nagari Sungai Pulai merupakan satu satunya nagari pemekarn di Pesisir Selatan yang mampu membangun kantor hanya dalam jangka setahun. Upaya ini perlu diapresisasi oleh siapapaun, soalnya setelah nagari lama yang berjumlah 37 lalu mekar hingga mencapai 182 nagari, pembangunan kantor dinagari pemekaran tersebut tidak berjalan dengan baik.