Mengenali Ciri-Ciri Fisik Penyu Hijau di Amping Parak
- Jul 03, 2025
- Kompasnagari.kim.id
- Informasi Umum

Laporan : Edy Jambak
Amping Parak Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat dianugerahi sumberdaya kelautan dan perikanan yang unik oleh Allah SWT. Salah satu jenis hewan langka yang selalu mendarat di pantai Amping Parak adalah penyu hijau. Hewan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dalam dan luar negeri.
Baca Juga : Kisah Pandekar Penangkar Rusa di Bayang
Pada kesempatan ini saya coba melaporkan ciri - ciri penyu hijau. Penyu hijau tergolong keluarga Cheloniidae yang tinggal di perairan laut tropis dan subtropis di kawasan Samudera Atlantik dan Samudera Pasifik. Penyu jenis ini adalah perenang dan pengelana antar benua yang tangguh.
Penyu hijau (Chelonia mydas) adalah reptil penyu laut spesies Chelonia yang menjadi satwa endemik di Nagari Amping Parak, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Selain di Pantai Penyu Amping Parak penyu ini banak mendarat di Pulau Kerabak Ketek Kerabak Gadang dan Pulau Gosong Kecamatan Sutera.
Baca Juga : Pessel Bakal Gelar Car Free Day di Desa Wisata Amping Parak
Berikut Ciri-Ciri Fisik Penyu Hijau:
- Bentuk kepala penyu hijau agak kecil dan kelihatan sedikit agak tumpul.
- Penyu hijau memiliki jumlah scales dan scutes sama.
- Penyu hijau memiliki keunikan yakni bentuk karapasnya yang melebar. Karapas tersebut berwarna hitam atau kuning kehijau-hijauan. Sementara bagian pinggir karapasnya berwarna putih.
- Terdapat plastron yang yang berwarna putih.
- Ukuran panjang penyu hijau dewasa adalah sekitar 83 – 114 cm.
- Bobot individu mencapai 132 kg . Sumber lain menyebutkan berat badan sekitar 110 – 190 kg. Namun, tentu saja, di alam bebas mereka dapat tumbuh lebih besar dari bobot pada umumnya.
Baca Juga : Bawaslu Pessel Gelar Rakernis
Fakta Unik Penyu Hijau
Ada beberapa fakta unik tentang penyu hijau, seperti berikut:
1. Nama Penyu Hijau Bukan Diambil dari Warna Cangkangnya!
Disebut penyu hijau, karena sebagian kulitnya berwarna hijau dan disebabkan adanya lapisan lemak berwarna hijau di bawah tempurungnya.
Baca Juga : BPS Soroti Sejumlah Permasalahan Makan Bergizi Gratis, Pessel Bentuk Satgas Pemantauan
2. Bertelur di Tempat Kelahiran
Usia kematangan seksual bagi penyu jenis ini adalah usia 20 tahun. Saat mencapai fase ini, mereka akan kembali ke pantai tempat mereka lahir. Penyebabnya adalah penyu berenang menggunakan medan magnet bumi sebagai panduan, sehingga mereka bisa kembali ke tempat kelahirannya.
Alasan penyu bisa mendeteksi medan magnet bumi sendiri masih dalam penelitian lebih lanjut oleh para ahli.
3. Mampu Menahan Napas dengan Sangat Lama
Tidak seperti ikan yang punya insang, pada dasarnya penyu adalah reptil, sehingga ia tak bisa bernapas dalam air. Namun, penyu bisa menahan napasnya sampai berjam-jam. Bahkan, ia juga bisa tidur di dalam laut dalam waktu 4 hingga 7 jam.
Baca Juga : 11 PPPK Bawaslu Pessel Dilantik
4. Satu-satunya Penyu Herbivora
Meskipun ia merupakan seekor reptil, faktanya penyu hijau adalah hewan herbivora. Bahkan, ia adalah satu-satunya penyu herbivora.
Saat dewasa, makanan penyu hijau adalah lamun dan alga laut. Hanya saja saat fase tukik, mereka disebut omnivora karena mengonsumsi kepiting, spons, dan ubur-ubur untuk mempercepat pertumbuhan.
5. Bayi Telur Penyu Tidak Punya Jenis Kelamin!
Fakta unik lainnya tentang penyu yang harus Kawan ketahui adalah bayi di dalam telur mereka tidak punya jenis kelamin. Jenis kelamin bayi ini ditentukan oleh perbedaan temperatur sarang tempatnya bertelur.
Jika temperaturnya dingin, maka bayi yang dihasilkan adalah bayi jantan. Jika temperaturnya hangat, maka akan menghasilkan bayi betina.