Menelisik Rencana Pessel Hingga Tahun 2030

  • Jun 03, 2025
  • Kompasnagari.kim.id
  • Informasi Umum

Visi Pesisir Selatan adalah : Pesisir Selatan Daerah Maju, Sejahtera Dengan basis Ekonomi Pangan dan Pariwisata. Visi pembangunan memang diformulasikan dalam bentuk yang sangat ringkas, singkat tapi padat. Tujuannya agar masyarakat Pesisir Selatan mudah memahami dan mengingatnya. Visi ini juga tertuang dalam RPJP Pessel 2005-2025 mendatang.

Apa Makna Maju dan Sejahtera yang Tertuang dalam  Visi RPJP Tersebut? Maju adalah posisi Pesisir Selatan. Dimana daerah ini jika dibandingkan dengan kabupaten lain di Indonesia berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah. Hal ini tentu dilihatkan dengan indikator indikator sarana dan prasarana seperti jalan, fasilitas pendidikan, kesehatan, air bersih, listrik dan sebagainya. Keseluruhan infrastruktur ini tentu akan menunjang pergerakkan ekonomi yang lebih cepat dari sekarang.

Selanjutnya sejahtera diartikan sebagai kondisi masyarakat yang sduah cukup makmur yang ditandai oleh pendapatan masyarakat yang cukup tinggi, berbadan sehat, tingkat pengangguran dan kemiskinan sudah rendah, mempunyai distribusi pendapatan yang lebih merata dan adil. Selanjutnya mempunyai kesempatan berusaha yang sama antar golongan pengusaha. Pemerintah telah berjalan demokratis, taat dan sadar hukum, terdapatnya  kesamaan peran pria dan perempuan, punya fasilitas pelayanan sosial yang merata dan cukup baik. Adanya jaminan sosial yang cukup untuk orang cacat dan usia lanjut, serta terdapatnya lingkungan hidup yang baik, hijau, lestari dengan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Bagimana dengan Ekonomi Pangan dan Pariwisata ? Ekonomi pangan diartikan dengan pembenahan sektor pangan secara menyeluruh, mulai dari sistem produksi yang diarahkan menggunakan teknologi tepat guna, meningkatkan produktivitas, berkembangnya industri pangan dan dikelola sistem informasi pemasaran yang menguntungkan petani dan industri rumah tangga. Pada akhirnya pengelolaan produksi pangan menjadi sebuah  ditingkat masyarakat sehingga secara makro pergerakan  kontribusi sektor industri terhadap PDRB meningkat. Daerah industri pangan itu ditandai dengan dominasi  industripengolahan bahan pangan dalam perekonomian daerah. Industri pangan dimaksud adalah industri pengolahan hasil pertanian tanaman pangan. Hasil peternakan, perkebunan, perikanan yang berbasis keunggulan daerah

Kemudian terakhir pariwisata. Pesisir Selatan diproyeksikan menjadi tujuan wisata Sumatera Barat bahkan nasional. Untuk tujuan dimaksud daerah ini telah melakukan pembenahan pada objek wisata utama, misalnya kawasan mandeh, kawasan pacar bulan. Kemudian khusus kawasan mandeh telah masuk dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional. Namun belum ditindak lanjuti dengan implementasi penyediaan sarana yang memadai.

Dunia Pari­wisata Pesisir Selatan  butuh sentuhan investor. Tanpa investor pariwisata Pessel sulit bisa ber­kembang. Bahkan, kurangnya investor yang menanamkan mo­dalnya di bidang pariwisata, menyebabkan sejumlah objek pariwisata tidak menunjukkan peningkatan. Pariwisata Pessel tidak bisa hanya me­ngandalkan keuangan daerah. Keuangan daerah sangat terbatas. Sementara objek wisata Pessel sangat banyak dan memiliki potensi yang sangat besar.

Jika mengandalkan keuangan daerah, maka pariwisata Pessel akan sulit bangkit, karena banyak hal yang belum tersentuh dengan dana daerah. Misalnya fasilitas fasilitas di objek wisata. Semuanya memer­lukan dana besar. Untuk bisa lebih maju, maka diperlukan investasi dari luar. Pulau Cu­badak misalnya, bisa dikenal wisatawan luar negeri karena ada sentuhan investor. Investor menurutnya, memiliki naluri yng sangat tajam untuk mem­percantik sebuah kawasan. Sehingga kawasan pari­wisata lebih menarik minat dunia luar.

Selain itu investor  juga mampu mem­promosikan pariwisata lebih luas, karena telah dikemas sedemikian rupa. Hingga saat ini, investasi yang masuk masih sangat minim. Namun Pessel harus terbuka untuk investor yang mau menanamkan modalnya didaerah tersebut.

Baru-baru ini memang sejumlah investor mulai melirik pariwista di sini. Misalnya Investor asal Jerman berniat berinvestasi bidang pari­wisata di Pesisir Selatan. Investor Jerman yang ingin berinvestasi tersebut adalah Gerhard Merkel dari group Merkel and Von Schweinitz Gmbh Busssines Partner. Bahkan investor ini telah melakukan survei sehari di Pessel.

Pemerintah setempat menyam­but baik rencana Ger­hard tersebut. Pessel berharap penanaman investasi tersebut dapat terealisasi secepatnya agar dunia kepa­riwisataan daerah ini segera berkembang.

Meski tidak menyebutkan ben­tuk investasinya, ia menilai bila daerah ini terbuka terhadap investor, penanaman modal ini nantinya sangat memungkinkan berkontribusi timbal balik bagi investor dan daerah karena pari­wisata Pesisir Selatan memiliki nilai yang sangat tinggi.

Potensi pariwisata Pesisir Selatan membutuhkan investor handal dan serius karena besarnya potensi wisata terutama wisata bahari di daerah ini membutuhkan sentuhan yang profesional. Ini diharapkan menjadi momen pem­buka bagi perkembangan dunia pariwisata Pesisir Selatan sehingga pariwisata sebagai sektor utama penunjang pembangunan daerah dapat tercapai

Untuk memudahkan penyusunan target perencanaan, diperlukan beberapa indikator kerja pembangunan, misalnya IPM minimum 80, pendapatan perkapita sekitar $5.000, terjadi transformasi mata pencaharian. Lapangan kerja terbuka bagi generasi muda sehingga angka pengangguran  turun menjadi 5 persen. Serta ada tujuh indikator lainnya.