Memelihara Kancil

  • Mar 18, 2025
  • Kompasnagari.kim.id

Memelihara kancil (Tragulus javanicus) tentu menjadi hal yang tidak biasa dilakukan banyak orang, namun kegiatan inilah yang dilakukan Eman (40) warga Balai Selasa, Pesisir Selatan. Saat ini ia berhasil menagkar setidaknya tiga ekor kancil atau pelanduk di kediamannya di depan Pasar Balai Selasa.

Hewan menyusui (mamalia) sebangsa kijang yang kecil tubuhnya ini, telah dipeliharanya semenjak beberapa bulan belakangan. Kancil yang merupakan spesies rusa berkuku genap dari keluarga tragulidae ini didapatkan Eman dari petani yang berladang di bukit Balai Selasa sekitar bulan September lalu. Kancil oleh petani didapatkan karena terperangkap jerat kera.

Menurut keterangan Eman, kancil sangat menarik dipelihara karena selain bentuknya mungil, hewan ini juga menunjukkan tingkah laku yang lucu dan aneh, bahkan sesuai dengan cerita rakyat dimana kancil digambarkan sebagai hewan yang cerdik juga terbukti.

"Pernah saat baru dikarantina, salah satu kancil tergolek dalam kandangnya, persis seperti telah mati, lalatpun mengerubunginya, tapi setelah disentuh ia bergerak, barangkali ini salah satu tipuan sangkancil untuk lepasa dari kandangnya, ujar Eman menjelaskan.

Kancil yang dipelihara Eman telah dewasa, hal itu ditandai dengan ukuran tubuh yang nyaris sama dengan ukuran kelinci dewasa. Untuk makanannya, Eman saban hari menyediakan makanan yang sesuai dengan yang didapatkan dihabitat di hutan hujan tropis, misalnya buah buahan yang batangnya merambat."Setiap hari saya menyediakan, kacang panjang, ketimun termasuk juga menyediakan nagka muda, karena ini merupakan makan yang sangat digemari oleh kancil peliharaan saya," ujar Eman.

Mamalia terkecil di dunia itu dalam kandangnya juga disiapkan air minum. Dengan demikian menurut Eman, kancil merasa nyaman berada dirumah barunya tersebut. Kini menurutnya, kancil peliharaannya juga telah bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan, hal itu ditunjukkan dengan tidak kasak kusuknya sang kancil di dalam kandang.

"Awalnya, memang kancil tampak gusar dalam kandang barunya, apalagi kandang tersebut berada di pasar. Namun kini tidak seperti itu lagi, kancil telah menyesuaikan diri dengan lingkungan," ujar Eman.

Populasi Kancil Masih Banyak di Pessel

Berdasarkan penuturan para petani yang melakukan aktifitas di pinggir hutan, hingga kini populasi kancil masih cukup banyak, ia tersebar hampir merata di Pesisir Selatan. Tidak hanya itu, sang kancil kadang juga masuk kedalam kampung ke perkebunan masyarakat.

"Biasanya kancil suka datang bergerombolan ke ladang petani, jumlahnya bisa empat hingga lima ekor.," ujar Nurlan warga Balai Selasa Kecamatan Ranah Pesisir tersebut.

Populasi kancil bisa bertahan disebabkan warga jarang yang memburu kewan tersebut, alasannya selain karena sulit didapat disiang hari, kancil terlalu kecil untuk dijadikan sasaran berburu.(Haridman)