Melepas Penat Sembari "Mangaik" Mungkuih

  • Jun 05, 2025
  • Kompasnagari.kim.id
  • Atraksi Wisata

Oleh : Haridman Kambang

Mungkuih merupakan ikan yang hidup disungai  berbatu. Fisiknya mirip ikan gabus, namun ukurannya dewasanya hanya seukuran ibu jari kaki. Di Pesisir Selatan ia hidup secara spesifik di Batang Pelangai. Batang Kambang bagian hulu, Batang Surantiah dan lain lain. Jenis ikan ini menagkapnya tidak bisa dilakukan dengan bubu, jaring atau jala. Namun di bagian selatan Pesisir Selatan ditangkap dengan mengait (bahasa setempat mangaik-red).

Mereka yang ingin menagkap ikan menggunakan alat pengait sebagai alat utama. Sepintas ia terlihat seperti alat pancing, namun jika dilihat secara seksama sungguh berbeda. Pengait memiliki tangkai seperti tongkat sepanjang satu setengah meter. Tangkainya itu terbuat dari kayu dengan ukuran sebesar ibu jari, namun semakin keujung semakin kecil. Ukuran ujungnya sebesar pangkal lidi aren.

Dibagian ujung itulah terdapat pengait yang dibuat dari kawat ban. Pengait bentuknya mirip mata kail, namun memiliki tangkai sepanjang 15 cm pula. Taingkainya itu dijepit pada ujung kayu menggunakan benang nilon yang melingkar rapat pada ujung kayu itu. Pengait terjepit namun sedikit longgar. Tujuan dibuat longgar agar ketika mungkuih ukuran besar tersangkut kait, maka kait itu lepas. Namun ketika kait lepas dari jepitan, kait itu secara umum tidak lepas dari tongkat pengait.

Sering di Perlombakan

Batang Pelangai yang terdapat di Pelangai Gadang Ranah Pesisir setiap tahun tampak begitu sibuk dan ramai. Mereka yang hobi mengait mungkuih diberikan kesempatan untuk bertanding dan memperebutkan hadiah seekor sapi. Menarik dan unik memang.

Panitia merentang tali keseberang sungai sebanyak dua lembar dengan jarak antar tali sekitar 4 meter. Tali itu adalah batas peserta untuk bergerak kemudiak dan ke hilirnya. Waktu yang disediakan untuk peserta oleh panitia setiap etape sekitar 15 menit. Setelah satage pertama berakhir maka dilanjutkan pada stage kedua.

Selama waktu 15 menit itu, peserta berusaha mencari mungkuih disela sela batu. Sedangkan perlengkapan untuk membantu penglihatan kedalam air peserta hanya diperkenankan menggunakan kaca biasa ukuran 20 kali 15 cm. Kaca segi empat itu oleh peserta di dekatkan ke permukaan air, maka dari situlah mereka meneropong mungkuih.

Dalam waktu 15 menit pada stage pertama, hasil tangkapannya sangat beragam, tergantung kepintaran dan kehelian mereka dalam menggunakan peralatan yangkap tradisional itu. Namun penguasaan medan sangat berpengaruh besar pula  pada hasil tangkapan.

Selanjutnya bagai mana menentukan pemenang? Setelah seluruh peserta merampungkan dua stage perlombaan maka akan ditentukan pemenangnya. Pemenang lomba bukan dilihat dari seberapa besar mungkuih yang di kaitnya. Akan tetapi seberapa banyak mungkuih yang mampu ditangkap peserta. "Jadi untuk menentukan pemenang tidak ditentukan besar kecilnya mungkuih, namun jumlah ikan disetiap satgenya," kata warga setempat.Ingin mencoba, datang saja ke daerah ini.