Makanan Penyu Sisik
- Mar 23, 2025
- Kompasnagari.kim.id
- Flora & Fauna
Makanan
Penyu sisik adalah omnivora, dengan spons laut sebagai makanan utamanya. Di Karibia, 70–95% penyu sisik menjadikan spons sebagai makanannya. Namun, seperti kebanyakan spongivora, mereka hanya memakan spesies tertentu dan tidak memakan yang lainnya. Populasi di Karibia utamanya memakan mangsa yang berasal dari ordo Astroforida, Spiroforida, dan Hadromerida dalam kelas Demospongiae.
Selain memakan spons, penyu sisik juga memakan alga, cnidaria, Ctenofora, dan ubur-ubur lainnya, serta anemon laut. Mereka juga memakan ubur-ubur berbahaya seperti ubur-ubur api (Physalia physalis) dari kelas hydrozoa. Penyu sisik menutup mata untuk melindungi mata mereka ketika memakan cnidaria. Sengatan dari ubur-ubur api tak mempan terhadap lapisan kepala penyu tersebut.
Penyu sisik memiliki ketangguhan dan ketahanan yang tinggi terhadap mangsa mereka. Beberapa spons yang mereka makan, seperti Aaptos aaptos, Chondrilla nucula, Tethya actinia, Spheciospongia vesparium, dan Suberites domuncula, sangat (sering kali mematikan) beracun bagi organisme lainnya. Selain itu, penyu sisik memilih untuk mengonsumsi spesies spons yang mengandung silika spikula dalam jumlah signifikan, misalnya Ancorina, Geodia (G. gibberosa[6]), Ecionemia, dan Placospongia.
Salah satu jenis penyu ang mendarat di Amping Parak adalah penyu sisik. Penyu sisik (Eretmochelys imbricata) adalah jenis penyu terancam punah yang tergolong dalam familia Cheloniidae. Penyu ini adalah satu-satunya spesies dalam genusnya. Spesies ini memiliki persebaran di seluruh dunia, dengan dua subspesies terdapat di Atlantik dan Pasifik. E. imbricata imbricata adalah subspesies di Atlantik, sedangkan E. imbricata bissa adalah subspesies di wilayah Indo-Pasifik.
Penampilan penyu sisik mirip dengan penyu lainnya. Penyu ini umumnya memiliki bentuk tubuh yang datar, dengan sebuah karapaks sebagai pelindung, dan sirip menyerupai lengan yang beradaptasi untuk berenang di samudra terbuka. Perbedaan E. imbricata dari penyu lainnya yang sangat mudah dibedakan adalah paruhnya yang melengkung dengan bibir atas yang menonjol, dan tampilan pinggiran cangkangnya yang seperti gergaji. Cangkang penyu sisik dapat berubah warna, sesuai dengan temperatur air. Walaupun penyu ini menghabiskan separuh hidupnya di samudra terbuka, sesekali mereka juga mendatangi laguna yang dangkal dan terumbu karang.
Praktik memancing yang dilakukan oleh manusia menyebabkan populasi E. imbricata terancam punah. World Conservation Union mengklasifikasikan penyu sisik sebagai spesies kritis.Cangkang penyu sisik adalah sumber utama dari material cangkang kura-kura yang digunakan untuk bahan dekorasi atau hiasan. Convention on International Trade in Endangered Species melarang penangkapan dan penjualan penyu sisik maupun produk-produk yang berasal darinya.