Lunang dan Silaut Rawan Kebakaran Lahan

  • Jun 30, 2025
  • Kompasnagari.kim.id
  • Resiliensi

 

KOMPASNAGARI.KIM.ID-Kota Terpadu Mandiri Silaut butuh mobil pemadam kebakaran segera. Sebagai kota, hingga kini Silaut tidak juga punya mobil pemadam kebakaran, sehingga bila bencana kebakaran datang warga harus menunggu bantuan dari Painan atau Balai Selasa.

"Kota Silaut termasuk kawasan rawan kebakaran. Bahkan disini hampir terjadi kebakaran setiap tahun. Kebakaran yang mendominasi kawasan ini adalah kebakaran lahan, kemudian baru kebakaran rumah warga," kata Sukarno (45) warga Kota Terpadu Mandiri Silaut.

Disebutkannya, kasus kebakaran yang terjadi pekan lalu di simpang Kota Terpadu Mandiri Silaut tidak bisa tertangani dengan baik akibat tidak adanya sarana dan peralatan pemadaman. Ruko atau bagian yang mengalami kebakaran mudah saja dilalap api.

Ia menyebutkan, belajar dari kebakaran sembilan ruko pada Rabu pekan lalu, maka sangat dirasakan bahwa Kota Terpadu Mandiri Silaut sangat membutuhkan mobil pemadam kebakaran.

"Sebelumnya kasus serupa juga pernah terjadi. Dan yang paling rawan adalah kebakaran lahan, soalnya lahan disini terdiri dari gambut dan mudah terbakar. Untuk itu dengan mengandalkan mobil kebakaran dari Painan sangatlah tidak mungkin," katanya.

Disebutkan, idealnya di KTM Silaut harus ada mobil kebakaran. Kota Silaut, saat ini sedang berkembang menjadi layaknya perkotaan, dengan demikian ancaman kebakaran semakin besar di daerah ini.

Sementara itu Anggota DPRD Pessel Efrianto mengatakan, ia setuju jika untuk Kota Silaut ditempatkan mobil pemadam kebakaran. Kota Silaut yang saat ini sedang dipersiapkan menjadi kota yang berdampingan dengan Muko Muko itu sedah seharusnya disediakan mobil pemadam kebakaran. "Oleh karena itu, pemerintah diminta untuk segera merealisasikan permintaan itu," kata Efrianto.

Selain Kota Terpadu Mandiri Silaut, Efrianto mengatakan, di Pessel dengan keterbatasan anggarannya mau tidak mau menyediakan mobil pemadam kebakaran di lima titik. Misalnya Tarusan, Bayang dan Bayu satu titik, IV Jurai dan batang Kapas satu titik.

"Selanjutnya, Sutera, Lengayang satu titik, Ranah Pesisir, Linggosaribaganti satu titik. Dan Lunang Silaut, Basa IV Balai Tapan dan Pancung Soal satu titik," kata politisi Partai Golkar tersebut. (har)