Kisah Pandekar Penangkar Rusa di Bayang

  • Jul 03, 2025
  • Kompasnagari.kim.id
  • Informasi Umum

Memelihara sapi, kerbau, kuda dan hewan hasil domestikasi lainnya adalah hal yang lazim. Namun tidak dengan rusa. Namun kegiatan unik inilah yang dilakukan salah seorang warga Pesisir Selatan. Berkat keuletan dan kegigihannya rusa bisa berkembang biak ditengah pemukiman padat penduduk.

Hari masih pagi ,saat Haridman Kambang wartawan Haluan mengunjungi Bayang. Kemudian meluncur ke tempat penangkapan rusa. Seorang lelaki bertubuh sedang tampak sedang mengurus sejumlah rusa. Darzin namanya.

Baca Juga : Masih Ada Rusa di Rimbo Panjang Ganting Kubang Kambang Utara
Darzin (55) adalah warga Kubang Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan selama bertahun-tahun berhasil memelihara rusa (carvus unicolor) dikampungnya. Awalnya “memelihara” satwa langka ini dianggap aneh oleh warga setempat, karena hewan ini jarang ditemukan di piara masyarakat.

Menurut Darzin yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang ini, hobinya memelihara rusa bermula dari rasa iba pada hewan yang dilindungi pemerintah tersebut pada pertengahan tahun 2004 lalu. Pada saat itu seorang pemburu seekor rusa membawa hasil buruan dari hutan Bukik Aie Gadang yang tidak jauh dari Kampung Kubang. Rusa kecil itu meronta ronta dalam gendongan pemburu.

Baca Juga : Jadwal Penyu Lekang Bertelur di Amping Parak
Hal ini menarik perhatian Darzin. Ingin tahu hewan apa yang sedang dibawa oleh sang pemburu. Setelah dilihat dari dekat ternyata seekor anak rusa jantan. Darzin meminta sangpemburu untuk berhenti sejenak. Permintaan itu dipenuhinya.

Darzin melihat sejumlah luka di tubuh rusa kecil tersebut. Setelah ditanyai pada sang pemburu, ternyata luka tersebut disebabkan oleh gigitan anjing pemburu. Anak rusa tampak meronta dan mengeluarkan suara melengking. Muncul rasa iba dihati Darzin. Dalam hati Darzin berkeinginan untuk merawat rusa yang dimaksud. Sehingga sang pemburu yang bernama Imat tersebut datanginya.

Baca Juga : Jalur Migrasi Penyu Lekang di Indonesia

Darzin menyampaikan niatnya untuk memelihara rusa tersebut. Imat (55) yang juga warga sekampung dengan Darzin ternyata menolak untuk menyerahkan rusa yang tengah dalam kesakitan. Imat merasa tidak yakin Darzin bisa memelihara anak rusa tersebut, apalagi hewan tersebut adalah hewan yang terbiasa hidup liar dihutan. Imat memperkitrakan umum rusa tersebut tidak bertahan lama.

Darzinpun tak putus asa. Pada kesempatan lain ia kembali berusaha untuk menghibur Imat sang pemburu. Dengan sejumlah dalih yang bisa menjanjikan pemburu. Dirumah sipemburu rusa tidak pula bisa terawat maksimal karena kesibukan si pemburu tadi. Akhirnya dengan berbagai pertimbangan dan melihat kesungguhannya, sipemburu luluh juga hatinya. Semenjak itulah Darzin mulai memelihara rusa dengan telaten.
Baca Juga : Habitat Peneluran Penyu Lekang Amping Parak
Rasa cintanya terhadap rusa kian mendalam. Hari demi hari piaraannya menunjukkan perkembangan yang sangat baik, rusa tumbuh sehat, luka gigitan anjingpun telah pulih. Matanya bersih bersinar, kulit mengkilap, gerakannya lincah. Ia bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. “Ada harapan rusa yang diberi nama Rusdi ini bisa bertahan lama,” ujar Darzin kepada penulis saat ditemui dikediamannya hari Senin (15/11).
Lengkapi Informasi Harian Anda dengan Mengklik Portal di Bawah Ini!


Tak cukup dengan satu ekor rusa saja, Darzin melalui warga yang hobi berburu berpesan untuk mencari rusa betina. Tak lama berselang waktu, lewat pemburu ia berhasil mendapatkan teman untuk rusa jantan sebanyak dua ekor. Yang pertama sang wanita tersebut disebut Rosni dan yang kedua bernama Rosi.
Baca Juga : Hiu Belimbing Terdampar di Pantai Penyu Amping Parak
Rusa rusa itu dirawat Darzin persist sama dengan pola perawatan sapi; memiliki lahan padang rumpaut seluas satu hektar dekat rumahnya untuk tempat bermain dan merumput, tata cara pemberian makan pun diatur sedemikian rupa. Domestikasi berlangsung cepat.

Pagi pagi sekali rusa dikeluarkan dari kandang. Meski sederhana kandang tersebut didesain sedemikian rupa, di lepaskan ke padang rumout untuk menyantap hijauan. Tidak hanya itu, sang rusa juga mendapatkan pakan tambahan. Hari demi hari merawat rusa tersebut, sehingga rusanya berkembang biak.
Baca Juga : Beternak Itik Bayang
Kegiatan ini juga didukung warga sekitar. banyak warga yang mendorong kegiatan penangkaran kijang di tempat Darzin, bahkan ada pula warga yang memberikan bahan makanan buat "Rusdi" dan betinya.

Kini rusa hasil penangkaran Darzin telah berjumlah tiga ekor. Dua tahun berlalu semenjak itu seekor betina dewasa melahirkan bayi rusa. Ia diberi nama Rina dan Rini. Rusa rusa hasil penangkaran Darzin tampak sehat, kemudian juga terlihat kebangkrutan.

Bagaimana rusa rusa tersebut telah mengerti isarat isarat penting yang disampaikan Darzin. Dipanggilnya nama salah satu kijang, tak lama kijang yang sedang merumput akan berlarian menuju Darzin.
Baca Juga : Pessel Mesti Punya Pusat Pembibitan Itik Bayang
Usaha penangkaran yang dilakukan Darzin tidak hanya sekedar melestarikan rusa, akan tetapi telah mengundang keuntungan lain, yakni Kampung Kubang sering dikunjungi warga dari daerah lain. Kesempatan ini digunakannya untuk memberikan penyadaran kepada masyarakat untuk menjaga satwa langka dan diancam kepunahan tersebut.

Dihari hari tertentu, kawasan penangkaran ini juga banyak dikunjungi siswa. Baik tingkat SD, SMP maupun SMA untuk tujuan melihat dari dekat hewan langka yang bernama "rusa" tersebut. (Haridman)