Ini Harapan Pengelola Desa Wisata pada Bupati Terpilih Hendrajoni
- Jan 13, 2025
- Kompasnagari.kim.id
- Desa Wisata

Painan, LTC News-Sebanyak 23 Desa Wisata di Kabupaten Pesisir Selatan berharap bupati terpilih H Hendrajoni perhatian khusus kepada pembangunan desa wisata. Desa wisata saat ini yang menjadi lokomotif pergerakan pembangunan pariwisata di Pesisir Selatan memerlukan penanganan khusus untuk bisa menjadi berkembang dan bahkan mandiri.
Iwan (38) Ketua Kelompok Sadar Wisata Desa Wisata Balai Lamo Air Haji menyebutkan, saat ini pengembangan desa wisata terkendala pada peningkatan daya tarik wisata, homestay, resiliensi, kelembagaan, dan digital kreatif. "Selain peningkatan SDM, maka diperlukan pembangunan sarana prasarana," kata Iwan.
Selanjutnya Ramalondra Sikumbang Pengelola Desa Wisata Taluak Batang Kapas mengatakan, untuk peningkatan daya tarik wisata diperlukan penambahan atraksi baik alam baupun buatan. "Kami berharap desa wisata menjadi perhatian khusus kepada bupati terpilih bapak Hendrajoni setelah dilantik nantinya," kata Ramalondra.
Saat ini terdaftar di Jaringan Desa Wisata Indonesia Kementerian Pariwisata terdapat 23 desa wisata dari Kabupaten Pesisir Selatan. Desa wisata tersebut tersebar mulai dari Siguntur hingga ke Silaut.
RIPPARKAB Pessel Bakal Sentuh Desa Wisata
Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat dalam Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Kabupaten (RIPPARKAB) tahun 2025-2045 juga telah mengakmodir pengembangan dan pembangunan desa wisata. Hal itu setidaknya terangkum dalam pembagian kawasan pembangunan pariwisata 20 tahun kedepan.
Kepala Bappedalitbang Pessel Hadi Susilo menyebutkan, saat ini Pemkab Pessel tengah memfinalisasi dokumen RIPPARKAB tahun 2025-2045. Dalam RIPPARKAB tersebut daerah ini mengusung konsep blue tourism. "Pariwisata biru adalah kegiatan pariwisata yang berbasis pantai, daratan, dan perairan di wilayah pesisir. Konseptualisasi pariwisata biru berkaitan dengan konsep ekonomi biru dan ini sangat sejalan dengan pembangunan desa wisata," kata Hadi Susilo.
Dikatakannya, aktifitas kunci dalam blue turism adalah rekreasi di kawasan pesisir dan pantai, pengamatan kewan laut, diving dan snorkeling, olahraga air, berlayar serta memancing dan berperahu.
Kemudian menurut Hadi, Pessel juga menerapkan prinsip pariwisata berbasis masyarakat, yaitu kegiatan kepariwisataan yang sepenuhnya dimiliki, dijalankan, dan dikelola oleh masyarakat sehingga berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui mata pencaharian yang berkelanjutan dan melindungi tradisi sosial-budaya yang bernilai maupun sumber daya alam dan warisan budaya.
"Lalu prinsip pariwisata halal, yaitu pariwisata yang memberikan kemudahan bagi wisatawan muslim untuk melakukan ibadah, mendapatkan makanan halal, dan terjaga dari kemaksiatan dan kemunkaran selama melakukan kegiatan wisata." katanya.
Prinsip lain yang juga menjadi pedoman pembangunan pariwisata adalah ; pariwisata terintegrasi, yaitu pembangunan pariwisata yang terintegrasi antarsektor dan antarwilayah di Kabupaten Pesisir Selatan maupun dengan wilayah sekitarnya. Pariwisata berkelanjutan, yaitu pembangunan pariwisata yang menekankan pemanfaatan lingkungan untuk memenuhi kepentingan pariwisata masa kini dan meningkatkan peluang di masa mendatang dengan pengelolaan sumber daya secara bijaksana sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku.(Haridman)