Harga Gambir Anjlok di Pessel, Diduga Dampak Perang India-Pakistan
- May 15, 2025
- Kompasnagari.kim.id
- Informasi Umum

KOMPASNAGARI.KIM.ID-Harga gambir di Pesisir Selatan anjlok dari Rp37.000 per kilogram menjadi Rp18.000 per kilogramnya pada hari Kamis (15/5/2025). Beredar isu , turunnya harga gambir semenjak sepekan terakhir dampak dari krisis perang India-Pakistan.
Irul (45) petani gambir di Amping Parak menyebutkan semenjak sepekan terakhir terjadi penurunan berulangkali. "Awalnya pedagang pengumpul membeli gambir Rp37.000 per kilogram, kemudian turun menjadi Rp35.000 perkilogram. Berselang dua hari kemudian harga gambir turun lagi menjadi Rp22.000 per kilogram. Nah sekarang menjadi Rp18.000" kata Irul.
Lebih memiriskan lagi menurut Irul, pedagang belakangan ada yang hanya bisa menampung gambir petani dan belum melakukan pembayaran akibat tidak ada kepastian penjualan gambir di Padang. "Ya mau bagaimana lagi, kita terpaksa mengikuti kondisi pasar," ungkap Irul.
Pantauan media ini, sebagian petani mulai enggan mengolah gambir dan banting stir menjadi buruh bangunan atau jadi nelayan hingga harga kembali stabil. Petani mulai ada yang meninggalkan kebun gambir akibat tidak sebanding antara biaya produksi dengan harga di pasaran.
Ujang Kemel (50) petani gambir di Sutera menyebutkan, petani hanya bisa menjual gambir kering ke pedagang seharga Rp18.000 perkilogramnya. "Harga ini tidak menguntungkan bagi petani. Kami selau tekor ketika mengolah gambir, tidak bisa lagi menutupi biaya operasional, mulai dari biaya perawatan, biaya panen hingga kempa. Dengan harga Rp18.000, kami malah berhutang," ungkap Ujang Kemel di Pasar Surantiah.
Menurutnya, ia sangat tertekan dengan tidak membaiknya harga gambir. Dengan harga Rp18.000, maka ia tidak sanggup membiayai berbagi kebutuhan keluarga, misalnya biaya sekolah anak anak dan kebutuhan rumah tangga. "Kami berharap harga gambir segera membaik," katanya.
Terjadinya penurunan harga gambir tersebut menurut Chandra (55) pedagang pengepul di Pessel disebabkan harga ditingkat eksportir ditawarkan hanya sebanyak itu. "Jadi ini bukan kesalahan atau permainan pedagang pengepul, tapi akibat anjloknya harga di pasaran luar negeri," katanya. (har)