BPBD Sumbar Gandeng ICL Cina Kembangkan Sistem Pendeteksi Bencana Pesisir Selatan
- Oct 02, 2024
- Kompasnagari.kim.id
- Resiliensi


Painan, LTC News-Bupati Era Sukma menyambut baik kehadiran Tim ICL (Institute of Care of Life) dari Sinchuan Cina bersama Kepala BPBD Sumatera Barat, Rudy Rinaldi yang memilih Pesisir Selatan sebagai salah satu pilot projek "Early Warning Sistem" (EWS), atau sistem pendeteksi gemba atau bencana alam.
“Kita mengucapkan terimakasih kepada Kalaksa BPBD Provinsi dan ICL yang peduli pada kondisi dan potensi kebencanaan di Pesisir Selatan” ujarnya.
Wilayah Kabupaten Pesisir Selatan dikenal sebagai etalase bencana di Sumatera Sumbar. Wilayah/ Geografis daerah ini memanjang dari utara (Kota Padang) ke selatan (Bengkulu) dan berhadapan langsung dengan Samudera Indonesia (lokasi megatrans) dan Timur dengan Kabupaten Solok Selatan atau Hutan Tropis Bukit Barisan, dan sangat rentan terjadi bencana alam gempa dan stunami.
"Early Warning Sistem (EWS) ini merupakan peluang bagi kita dalam menyiapkan sistem penangan bencana yang lebih baik, sebagai antisifasi resiko bencana agar tidak terjadi korban meninggal dunia apabila terjadi gempa, tanah lonsor atau stunami,"tuturnya
Sementara itu, Kalaksa BPBD Sumatera Barat, Rudy Rinaldi, menjelaskan bahwa ICL sudah menjalin kerjasama dengan Pemprov. Sumatera Barat terkait dengan deteksi awal multi bencana.
Kunjungan visitasi Tim Institut of Care Life (ICL) Sichuan Cina dan BPBD Sumbar dalam rangka tindaklanjut kunjungan Gubernur Sumatera Barat beberapa waktu lalu ke Langgai, Pesisir Selatan.
Maksudnya adalah, untuk survey lokasi pemasangan sirine dan sensor atau alat early warning system (EWS) pendeteksi gempa maupun multi bencana.
Setelah diterima di Kantor Bupati, rombongan melanjutkan perjalanan ke Sutera, Gantiang Mudiak Surantih, Pesisir Selatan.
Sementara itu, Direktur ICL Mr Wang Tun, melalui pemandu bahasanya, Yolanda menjelaskan, mula pertama ICL dibangun hanya untuk mendeksi gempa. Lalu berkembang, dan dapat mendeteksi semua bencana termasuk tanah lonsor, banjir, kebakaran hutan dan stunami.
Mr Wang Tan menjelaskan, ICL sebagai lembaga penelitian yang disuport pemerintah di Cina belakangan aktif dalam mempromosikan layanan peringatan bencana di antara komunitas internasional dan meningkatkan pengaruh teknologi dengan mendirikan platform teknologi yang berbagi data dan mengintegrasikan rantai industri dengan berbagai jenis sistem peringatan bencana.
Dijelaskan, Pusat Pengurangan Bencana Nasional Tiongkok di bawah Kementerian Manajemen Darurat dan Institut of Care Life (ICL) di Chengdu, Provinsi Sichuan, yang bersama-sama akan menyiapkan platform teknologi untuk berbagi data, meningkatkan sistem teknologi peringatan bencana, dan membuat serangkaian demonstrasi dan skenario aplikasi untuk membantu membangun sistem peringatan multibencana nasional dan global.
Untuk menanggulangi bencana alam, Sichuan telah mendirikan sejumlah lembaga penelitian terkait peringatan bencana, termasuk ICL, Laboratorium Utama Negara untuk Pencegahan Bahaya Geo dan Perlindungan Geoenvironment, Laboratorium Utama Negara untuk Teknik Hidrolika dan Sungai Pegunungan, serta Laboratorium Utama Bahaya Pegunungan dan Proses Permukaan Bumi.
Selama bertahun-tahun, lembaga penelitian peringatan bencana di Sichuan telah terlibat aktif dalam kerja sama dan pertukaran internal dan eksternal, dan bersama-sama berinovasi dalam teknologi peringatan bencana dengan lembaga penelitian dalam dan luar negeri. ICL telah bekerja sama dengan lembaga-lembaga seperti Administrasi Gempa Bumi Tiongkok untuk meningkatkan tingkat peringatan gempa bumi dan teknologi serta layanan peringatan multibencana. (Haridman)