Bangkai Kapal Tua Ditemukan di Gosong Nambi Amping Parak
- Mar 19, 2025
- Kompasnagari.kim.id
- Informasi Umum, Atraksi Wisata

KOMPASNAGARI.KIM.ID-Pegiat Konservasi Penyu Laskar Turtle Camp (LTC) Amping Parak dan Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang menemukan bangkai kapal berumur lebih 100 tahun lebih di Gosong Nambi perairan Amping Parak Kabupaten Pesisir Selatan. Bangkai kapal yang diduga milik Belanda tersebut terlihat sebagian masih utuh meskipun telah ditempeli karang dan tiram. Ditemukannya bangkai kapal tersebut menambah daftar sejarah maritim dunia di Pesisir Selatan.
Ketua LTC Amping Parak Haridman Selasa (20/6) mengatakan, upaya pencarian bangkai kapal berlangsung sekitar tiga jam terhitung semenjak pemberangkatan hingga merapat lagi pada Minggu kemarin. Pencarian bangkai kapal dilakukan setelah pihak BPSPL Padang mengumpulkan data terkait informasi dasar tentang kapal dari berbagai sumber, termasuk pemerintah Belanda.
Menurutnya, bangkai kapal ini berpotensi dikembangkan sebagai objek selam selain bangkai kapal MV Boelongan di Mandeh."Kedepan pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan perlu mempertimbangkan bangkai kapal ini menjadi objek lomba foto bawah air," katanya.
Selanjutnya Kepala BPSPL Padang Fajar menjelaskan, pencarian bangkai kapal jenis kargo tersebut juga dibantu Universitas Bung Hatta Padang. "Kami bergerak kelokasi menggunakan perahu mesin tempel milik nelayan sekitar pukul 14.30 WIB dari Muara Ampiang Parak dan sampai dalam masa satu jam dua puluh menit kemudian," katanya.
Menurut Fajar, di lokasi pencarian, tim melakukan survey pada titik lokasi kapal tenggelam. Survey ini dilaksanakan dengan menggunakan dua metode, yaitu manta tow dan scuba dive. "Metode manta tow yang digunakan tidak untuk mengamati terumbu karang, akan tetapi untuk mencari kerangka kapal di Gosong Nambi. Metode ini dilakukan dengan cara penyelam ditarik oleh kapal pada kiri dan kanan. Penyelam ditarik oleh kapal dengan kecepatan 5 knot," ungkapnya.
Menurut Fajar lagi, posisi kapal tenggelam ditemukan pada koordinat 01.74321°LS dan 100.51645° BT. Lokasi ini berada di dekat menara suar distrik navigasi Kementerian Perhubungan. Bangkai kapal tenggelam ini berada pada kedalaman 5-20 m. Dijelaskannya, secara visual sulit untuk mengidentifikasi kapal, hal ini dikarenakan bagian kapal secara ditutupi oleh biota laut. Bangkai kapal tidak terlihat secara keseluruhan, dikarenakan bagian deck dan buritan kapal sudah tertimbun oleh pasir.
Namun menurutnya kapal adalah jenis kargo dengan panjang diperkirakan lebih dari 50 meter. "Diperkirakan karam tahun 1900 saat kapal menempuh pelayaran Bengkulu-Teluk Bayur Padang. Belum diketahui barang yang diangkut. Untuk jelasnya perlu kajian mendalam ke negara kapal itu berasal," katanya lagi.(Sepriadi)