Anak Balam, Lagu Rabab yang Mampu Menembus Alam Bawah Sadar Manusia
- Mar 15, 2025
- Kompasnagari.kim.id
- Paket Wisata, Atraksi Wisata, Agama, Adat & Budaya

Laporan Haridman
Jangan asal menonton kesenian rabab! Soalnya lagu khusus bernama "anak balam" yang berisi mantera - mantera bisa membuat anda dimasuki "orang halus". Meski, memiki kekuatan magis, ini pulalah yang menjadi daya pikat rabab Pesisir Selatan hingga kini. Lagu anak balam adalah salah satu jenis lagu yang paling ditunggu penggemar rabab Pesisir Selatan dan bisa menembus alam bawah sadar manusia. Klimaksnya, akan ada penggemar yang dimasuki orang halus sambil menceracau dan lemas.
Akan diragukan sebagai tukang rabab Pasisie, jika tukang rabab tidak bisa membawakan lagu anak balam. Pasalnya penggemar rabab di Pesisir Selatan akan selalu me - request lagu tersebut pada saat tengah malam. Penikmat rabab akan pulang saja, jika tukang rabab tidak bisa membawakan lagu tersebut, terkecuali jika dilingkungan tempat pertunjukan tidak memungkinkan untuk dinyanyikan lagu tersebut.
Menurut keterangan Eril (45) tukang rabab dari Batang Kapas, jika ia tampil dalam berbagai perhelatan di Pesisir Selatan, rata- rata penggemar rabab generasi tua akan memintanya untuk memainkan lagu anak balam. Penikmat lagu ini sangat banyak. Anak balam punya penggemar tersendiri. Bahkan ia menjadi bagian penting dari rabab.
Menurut keterangannya, ia memang sering menemukan penikmat rabab kerasukan saat ia membawakan lagu anak balam. Biasanya penggemar yang kerasukan adalah para orang tua separuh baya ke atas.
"Lagu yang berdurasi paling lama dua jam tersebut biasanya akan menyedot perhatian pendengar. Karena racikan musik atau gesekan rababnya sangat berbeda dengan jenis lagu lainnya, atau berbeda dengan gesekan kaba dan paruntuangan," ujar Eril.
Menurutnya, bagi orang yang peka musik, biasanya akan mengetahui gesekan dan bunyi rabab lagu anak balam terdengar "angker" dan membuat bulu kuduk merinding," ujar Eril lagi menjelaskan perihal gesekan biola untuk lagu anak balam.
Eril mengakui, lagu anak balam adalah kumpulan sejumlah mantera yang dijadikan lagu. Dalam bait- bait lagu yang dinyanyikan, diserulah penghuni (makhluk halus) Gunung Linggo, penghuni Ujung Tanjung dan tempat-tempat keramat di Pesisir Selatan untuk turun menghampiri urang kasa (manusia).
"Dan orang yang kesurupan saat mendengarkan lagu anak balam menandakan makhluk halus telah masuk ke dalam tubuh kasarnya. Orang yang kerasukan biasanya akan menceracau, kemudian akan mengikuti lagu anak balam diluar kesadarannya, ada pula yang kejang - kejang," ungkap Eril.
Tukang rabab, biasanya juga punya keterampilan untuk memulihkan keadaa orang yang terkena anak balam tersebut. "Setelah berhenti meceracau, berhenti membawakan lagu, dan orang yang kerasukan tergolek lemas, mereka akan di bawa ke tempat khusus. Di sana dilanjutkan dengan beberpa ritual pengusiran orang halus sambil ditutupi dengan kain putih. Setelah itu baru diobati, agar makluk halus yang bersemayam di tubunya keluar," katanya lagi menjelaskan.
Bisanya ungkap Eril, mereka yang kerasukan adalah orang yang memiliki potensi untuk kerasukan. Atau orang yang memiliki keturunan mengidap penyakit "anak balam".
Menurutnya, lagu anak balam tidak pernah di eksploitasi menjadi potensi pariwisata seperti halnya lukah gilo. Lagu ini, berkembang dikalangan masayarakat Pesisir Selatan saja, karena orang luar sulit mengerti lagu ini. "Jika ini digarap, tidak mustahil lagu anak balam akan berkembang seperti lukah gilo, sejumlah permainan magis lainnya," kata Eril.
Yendi Imam Bandaro Kampai (54), salah satu pemerhati seni Pesisir Selatan kepada KOMPASNAGARI.KIM.ID menyebutkan, lagu anak balam adalah sub seni tradisi di Ranah Rang Pasisie. "Kesenian ini perlu dilestarikan, namun chemestry anak-anak muda sekarang tidak tersambung lagi dengan nanian anak balam, jadi ketika dimainkan hanya dilihat sebagai pertunjukan rabab belaka," kata Yendi Imam Bandaro Kampai.